Sabtu, 23 Juli 2016

Masyarakat desa

Tidak ada garis pemisah yang tegas antara masyarakat kota dengan masyarakat desa. Sebaliknya, pertemuan antara masyarakat kota dengan masyarakat desa adalah satu perkembangan penting dalam kehidupan modern. Biro Statistik telah menganggap kawasan-kawasan perkotaan yang penduduknya kurang dari 2.500 orang sebagai kawasan desa dan menganggap setiap wilayah yang lebih besar dari desa sebagai kota.

Sudah lazim orang mengelompokkan masyarakat desa (rural) dan masyarakat kota (urban) berdasarkan kenyataan bahwa penduduk desa berjumlah kecil dan bekerja di sekitar pertanian atau penduduk kota yang berjumlah besar dan bekerja di sekitar industri atau perdagangan. pembagian semacam itu memang tidak mutlak.

Pada masyarakat yang multikultural seperti di Indonesia, terdapat suatu kelompok sosial yang memiliki keunikan tersendiri dan dapat dikatakan merupakan ciri khas bangsa Indonesia. kelompok sosial ini dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat desa. Masyarakat desa identik dengan masyarakat tradisional karena dalam kehidupan sehari-hari mereka menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional. Adapun ciri yang menonjol pada masyarakat desa, antara lain kehidupannya bergantung kepada alam (bercocok tanam), anggotanya saling mengenal, sifat kegotongroyongan yang erat, penduduk sedikit perbedaan, penghayatan dalam kehidupan religi lebih kuat.

Kehidupan ekonomi masyarakat desa hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja dan belum mengenal ekonomi pasar. Sebagian besar keperluan dan bahan-bahan keperluan masyarakatnya diambil dari alam, baik untuk makanan, alat pembakaran, obat-obatan, ataupun aneka ragam perkakas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.