Minggu, 17 Juli 2016

Pengertian adaptasi kebudayaan

Adaptasi dapat diartikan sebagai penyesuaian terhadap lingkungan. Sementara adaptasi kebudayaan dapat diartikan sebagai perubahan di dalam unsur-unsur kebudayaan yang menyebabkan unsur-unsur ini dapat berfungsi lebih baik bagi manusia yang mendukungnya.

Kebudayaan mempunyai fungsi, artinya pola-pola kebudayaan menyediakan model-model yang berguna bagi orang untuk berbuat apa yang dianggap perlu diperbuat. Sementara kebudayaan sebagai mekanisme yang adaptif juga mencakup pengertian bahwa keanekaragaman dalam tingkah laku manusia merupakan usaha manusia untuk menyesuaikan atau mengadaptasikan diri terhadap keadaan tempat individu atau kelompok itu hidup.

Ada hubungan erat antara budaya dan lingkungan. Lingkungan itu sendiri dapat dikategorikan menjadi lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan lingkungan sosial. Agar manusia dapat mempertahankan hidup, perlu adaptasi dengan lingkungan-lingkungan tersebut. Adapun adaptasi itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.    adaptasi genetik (membentuk struktur tubuh spesifik, yang bersifat turun-temurun dan permanen)
b.    adaptasi somatis (penyesuaian secara struktur dan fungsional yang sifatnya sementara atau tidak turun-temurun).

Pola adaptasi kebudayaan dapat dilihat dengan memperhatikan daerah kebudayaan (culture area). Daerah kebudayaan merupakan suatu penggabungan atau penggolongan yang dilakukan oleh ahli-ahli antropologi tentang suku-suku bangsa yang dalam masing-masing kebudayaannya mempunyai beberapa unsur serupa dan ciri yang mencolok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.